Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) BERCERITA
sabtu, 22 juni 2019
Apa
yang muncul di pikiranmu ketika mendengar HIV/AIDS? Beberapa orang masih
memiliki persepsi atau pandangan bahwa
pengidap penyakit HIV/AIDS itu dapat menular dan sebagainya. Sebulan yang lalu Kami mengunjungi ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di kota jombang
Jawa Timur untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Hiv Aids dan disana
banyak hal yang kami pelajari dan membuka mata hati kami untuk melihat
segala sesuatu dari semua sisi.
Ketika kami sampai disana kami bertanya satu sama lain dimana ODHAnya??'' Karena seperti yang kita tahu bahwa orang dengan HIV/AIDS itu hanyalah orang sakit, kurusan, lemah dan lain-lain tapi itu semua SALAH! Justru orang yang kami megirah pegawai yang kerja disana untuk menjaga ODHA ternyata mereka sendiri ODHA-nya dan kenapa bisa kami berfikir seperti itu?? karena saat kami jumpai, mereka sangat terlihat kuat, sehat dan yahhh orang sehat pada umumnya dan itu karena seperti yang mereka katakan bahwa mereka sangat rutin mengkonsumsi obat dengan tepat waktu dan juga menyadari akan kesalahan yang pernah dibuatnya sehingga menurut mereka dengan adanya virus ditubuh ini membuat mereka memperbaiki diri dan menghargai hidup dengan lebih baik lagi itu yang para ODHA katakan saat awal perkenalan.
Nah
disini saya akan berbagi cerita singkat kami sewaktu disana yaitu pada salah satu
ODHA yang kami wawancarai dan mengajak
kepada teman-teman semua untuk menghilangkan stigma tentang HIV/AIDS dan
belajar menghargai para penderitanya melalui cerita pengalaman pribadi salah
satu dari ODHA yang sangat open dengan kami ini .
Ibu MC(nama samaran) adalah salah satu dari ODHA kelahiran Jombang 30
November 1993 yang sekarang sudah
berusia 26 Tahun dan memiliki seorang putri yang berusia 2 Tahun bercerita
awal mulanya terdiagnosa Virus yang menyerang system kekebalan tubuh
kita yang sering disebut dengan
HIV/AIDS. Virus ini sangat ditakuti dari berbagai kalangan orang seperti yang
dialami oleh Ibu M dalam kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, keadaan dan pola hidupnya baik-baik saja
namun siapa sangkah jika virus/penyakit yang kita takutkan itu datangnya dari orang
orang terdekat kita , kemudian ODHA itupun bercerita “ suami saya sendiri yang selama ini bahkan
saya tidak tahu jika ada hubungan rahasia dengan wanita lain, sampai suatu hari demi hari kondisi kesehatan suami saya tidak seperti biasanya dan tiba-tiba suami
saya panas dingin,cepat merasa lelah dan berat badan kian menurun
akhirnya saya dan suami sayapun memutuskan untuk ke Rumah sakit terdekat dan dari situ suami saya terdiagnosa penyakit
yang kami takutkan ini kemudian saya pun
sebagai istrinya yang dimana adalah faktor resiko disarankan oleh dokter untuk memeriksakan diri apakah
positif hiv atau tidak, dan setelah hasil lab itu dambil saat saya
mendengar kalimat yang diucapkan oleh dokter pada saat itu bahwa saya positif
HIV saya hanya terdiam terpaku dan sulit untuk merangkai kata, hanya air
mata yang keluar membasahi pipi saya
karena saat itu pertama yang saya pikirkan yaitu bagaimana dengan anak saya
jika saya tidak ada nanti sedangkan anak saya masih sangat kecil untuk memahami
semua ini “ itu yang dikatakan oleh ibu
MC ketika kami menanyakan awal mulanya terinfeksi virus ini lalu beberapa tahun kemudian suami dari ibu M
pun meninggal.
Kemudian saya semakin menjadi ingin tahu lagi dan bertanya pada ODHA ini
bahwa Bagaimana persepsi ibu setelah mengetahui
bahwa positif Hiv” kemudian ODHA ini pun bercerita “pada saat itu binggun dan
tidak bisa berfikir dan yang terlintas dipikiran saya yaitu hanya anak karena saya pikir hidup saya
tidak akan lama lagi namun pada saat itu saya dikenalkan pada salah satu yang
aktif dalam komunitas KDS (kelompok dukungan sebaya ) dan bercerita banyak hal
bahwa orang dengan HIV pun bisa hidup normal seperti orang pada umumnya dengan
cara tepat waktu dalam meminum obat ARV dan salah satu orang yang bisa kita
percaya sebagai support system yang baik
yaitu hanya keluarga karena pada saat itu hanya keluarga saya yang mengerti
akan kondisi saya dan memberikan dukungan penuh dengan selalu mengingatkan saya
untuk rutin minum obat , menjaga pola hidup yang sehat sehingga saya mengkonsumsi ARV sekarang sudah lebih dari 2 Tahun dan memiliki semanggat hidup yang tinggi apalagi ketika saya bergabung dalam KDS saya
merasa hidup saya bermamfaat bagi banyak orang
dan masih terus belajar untuk menghilangkan stigma negatif yang ada di masyarakat dengan membuktikan bahwa
kami ( ODHA) pun bisa membuat sesuatu yang bernilai dengan harapan kami bahwa
Virus ini biarlah STOP HANYA DI KAMI”.
Dari
kalimat per kalimat yang diucapkan oleh Ibu MC yang saya dan teman-teman saya
wawancari ini membuat hati kami tersentuh dan mendapat cerita pengalaman yang
luar biasa membuka mata kami untuk memaknai hidup ini sebagai anugerah dan
menggunakan waktu yang ada dengan sebaik mungkin karena 1 detik yang berlalu
tidak dapat terulang kembali, kemudian yang terpenting yaitu Kesetiaan
,Kepercayaan dan Kejujuran itu yang harus kita jaga bersama pasangan kita
masing-masing dan karena virus HIV memiliki banyak faktor resiko mari kita menjaga tubuh kita ini dengan sebagaimana mestinya . Ibu MC pun menjalani harinya seperti biasa dan yang awalnya teman-temannya menjauh seiring berjalanya waktu mereka memahami keadaan ibu MC sehingga mereka memberikan suport dengan selalu mengingatkan untuk tepat waktu dalam meminum obat dan sampai saat ini pun ibu MC dan ODHA yang lainnya menjadi pengisi suara dalam sosialisasi-sosialisasi mengenai HIV/aids untuk kalangan mahasiswa dan juga ditempat layanan kesehatan dimalang khusunya kota Jombang.
Semoga
cerita singkat ini dapat bermamfaat dan menginspirasi kita semua dan jika kita tahu ada ODHA disekeliling kita mari kita berikan semangat yang positif dan memberikan dukungan kepada mereka untuk melewati semua itu dan bagi kalian yang Puji Tuhan sampai detik ini sehat, terus mencintai diri kalian, hidup kalian dan selalu melakukan sesuatu yang bermamfaat bagi banyak orang karena kita semua tidak tahu kapan datangnya maut itu soooo “ JAUHI PENYAKITYA BUKAN ORANGNYA “
“Love your self “
x
x
x
MOHON maaf jika ada kesalahan dalam penulisan karena ini blog pertama saya sooo jangan lupa kritik dan saranya yah agar lebih baik kedepan.Terimakasih
BalasHapusLuar biasa adik tingkatkan TYM
Hapusceritanya menarik buk,terima kasih buat pengalamannya🙏
BalasHapusTerimakasih juga karena sudah membaca dan semoga bermamfaat yah.sukses selalu
HapusCeritanya sangat menginspirasi dan menambah pengetahuan terkait hiv dan odha😊
BalasHapusterimakasih sudah membaca dan semoga bermamfaat yah. sukses selalu :)
HapusCeritanya sangat menginspirasi dan menambah pengetahuan terkait hiv dan odha😊
BalasHapusMantap adik semangat dan sukses selalu tingkatkan lagi...
BalasHapusIya kk Terimakasih byk 🙏😇
HapusCaritanya menarik dan menambah pengetahuan. Terus berkarya
BalasHapusTerimakasih. Sukses selalu 🙏
HapusLuar biasa adik
Hapusluar biasa tapi mukin langka langan apa yang kita haru lakukan agar tdk kena virus tersebut
BalasHapusbaiK Terimakasih :)
BalasHapusuntuk mencegahnya itu ada beberapa cara dibawa ini bisa diterapkan :
1. Pelajari banyak tentang HV/AIDS melalui searching di google dan lain sebagainya untuk lebih menambah pengetahuan tentang HV/AIDS
2.Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
karena kedua hal tersebut memengaruhi keputusan dan membuat anda cenderung mengambil keputusan yang buruk karena berada di situasi dimana Anda tidak memiliki kendali penuh untuk memegang keputusan.
3. Lakukan hubungan seks yang aman
yaitu dengan menggunakan kondom. Jika Anda melakukan seks dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan pemeriksaan HIV secara rutin tetapi ini tidak diharuskan kecuali kalian berdua sah sebagai suami dan istri namun jika anda masih single jagalah diri anda dengan tidak melakukannya dan jika sudah punya pasangan setialah pada pasangan anda dan jangan bergontakganti pasangan anda dalam berhubungan sex .
4.Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik
Jarum dan alat suntik dengan mudah membawa HIV dari satu orang ke orang lain. Jangan pernah menggunakan obat dengan jarum dan jarum yang bukan berasal dari dokter.
5. Hindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain
Anda tidak pernah tahu siapa yang memiliki HIV, karena tidak adanya stereotip dan mungkin mereka tidak menyadari dirinya terinfeksi, jadi hindari menyentuh darah orang lain sebisa mungkin dan hindari kontak langsung dengan cairan tubuh lain yang dapat menyebarkan HIV, terutama jika Anda memiliki luka terbuka di bagian manapun di tubuh Anda. Cairan tubuh yang bisa membawa virus HIV yaitu ada beberapa:
-Air mani dan cairan praejakulasi
-Cairan vagina
-Mukus rektum (pelumas alami anus)
-ASI (air susu ibu)
- Cairan ketuban, cairan cerebrospindal, dan cairan synovial (biasanya hanya terpapar jika Anda bekerja di bidang medis)
mungkin itu hanya beberapa yang bisa dijawab kurang lebihnya mohon maaf terimakasih dan sukses selalu.
Artikel Sangat bermanfaat.
BalasHapusSEMOGA semakin tren orang2 baca ini.